Setiap orang bisa menjadi Wartawan (Citizen Journalist) di lingkungannya. Pastikan informasi disekitar anda termuat di ATJEHbuzz ONLINE dengan mengirimkannya kepada kami melalui e-mail: redaksi.atjehbuzz@gmail.com. Anda juga bisa mengomentari setiap berita yang kami sajikan melalui Facebook Plugin yang terdapat dibagian bawah dari masing-masing berita.

Tuesday, January 3, 2012

Pema Unsyiah Ancam Kerahkan 32 Ribu Mahasiswa Duduki Mapolda Aceh

Mahasiswa Unsyiah Demo Menuntut Penyelesaian Berbagai Kasus Teror yang Belakangan terjadi di Aceh | (dok. The Atjeh Post)
BANDA ACEH – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pemerintah Mahasiswa (Pema) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pagi tadi, Selasa (3/1) pukul 10.30 WIB, melakukan unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh. Mereka mendesak Kapolda Aceh mengusut tuntas sejumlah aksi terror dan penembakan yang terjadi di Aceh beberapa waktu terakhir.

“Jika dalam waktu 3 bulan tidak tuntas, maka kami akan mengerahkan 32 Ribu Mahasiswa Unsyiah untuk menduduki Polda Aceh,” kata Furqan Ishak Aqsa, Presiden Mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh disela-sela orasinya yang berlangsung, Selasa (3/1) di depan Mapolda Aceh.

Dalam orasi itu, para mahasiswa juga meminta Kapolda mundur dari jabatannya. Mereka meminta Kapolri mencopot Kapolda Aceh jika tidak dapat menangani sejumlah aksi teror yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

“Kalau simulasi penanganan aksi teror, polisi pandai sekali. Tapi kenapa teror yang asli tidak berhasil diungkap? Polisi hanya bisa tebar pesona,” kata salah seorang mahasiswa.

Selain itu, dalam orasinya para mahasiswa juga menyatakan kekhawatiran para orang tua mereka di kampung halaman terhadap nasib anaknya yang sedang menuntut ilmu di Banda Aceh, akibat dari sejumlah aksi terror yang terjadi.

“Orang tua kami di kampung takut, Pak, dengan keadaan kami disini, kami juga takut kuliah kalau Aceh dalam keadaan teror seperti ini,” kata salah seorang mahasiswa yang melakukan orasi.

Setelah satu jam lebih berorasi, sebenarnya para mahasiswa ingin bertemu Kapolda Irjen Iskandar Hasan. Namun, rencana itu tidak berhasil karena penjaga keamanan terlihat menjaga ketat dan menutup pintu masuk (gerbang) Mapolda Aceh.

Selang beberapa saat, AKBP Iwan Eka Sautra, Kapinwas mewakili Kapolda Aceh keluar dari gerbang dan bertemu dengan para mahasiswa. Kepada mereka, Iwan menjelaskan, polisi sedang bekerja menyelidiki kasus-kasus penembakan itu.

“Kita perlu saksi-saksi dan bukti-bukti dalam mengungkap kasus-kasus tersebut,”kata AKBP Iwan. “Kami sedang mengupayakan mengusut kasus-kasus tersebut,” ujarnya.

Mahasiswa lantas meminta Iwan menandatangani surat pernyataan komitmen polisi untuk mengusut tuntas aksi-aksi teror di Aceh. Permintaan itu dipenuhi. Setelah AKBP Iwan Eka Sautra menandatangani pernyataan, para mahasiswa membubarkan diri.

Sumber: The Atjeh Post

 
Design by Adly Jay Lanie