*Pilkada Aceh untuk memilih gubernur baru dijadwalkan terselenggara pada bulan Februari 2012
Foto: vibizdaily |
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, menengarai ada upaya menciptakan konflik horizontal di Nangroe Aceh Darussalam, dengan melakukan penembakan terhadap orang-orang suku tertentu yang tinggal di Aceh.
"Menjelang pilkada memang situasi di Aceh semakin mencekam. Ini disebabkan karena situasi dan menurut saya ada upaya membenturkan antara Aceh dengan suku tertentu," ujar Nasir dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews.com, Minggu 1 Januari 2012.
Nasir menyebutkan, dari beberapa kejadian yang menimbulkan korban tewas dalam kurun waktu awal Desember 2011 hingga malam tahun baru 2012, korban tersebut dari suku tertentu.
"Jadi memang ada skenario untuk menciptakan konflik horizontal antara masyarakat Aceh dengan masyarakat suku tertentu yang ada di Aceh. Karenanya kita berharap agar Kapolri itu memerintahkan Kapolda untuk segera menangkap pelakunya," kata Nasir.
Lebih lanjut, politisi PKS ini memang terkesan ulah pihak tertentu yang ingin membuat kondisi Aceh tidak kondusif menjelang pilkada.
"Menurut saya, dia (pelaku) mulai bergerak dari Aceh Utara langsung ke Banda Aceh, ke pusat kekuasaan. Jadi menurut saya ini sesuatu yang disengaja menjelang pilkada," kata Nasir.
Meski begitu, Nasir tidak mau menduga siapa pelaku sebenarnya di balik aksi tersebut. "Saya tidak memprediksi siapa pelakunya. Tapi kan ini kondisi yang sengaja diciptakan. Menjelang pilkada, membuat masyarakat menjadi takut dengan kondisi seperti ini gitu lho," kata legislator yang terpilih dari dapil Nangroe Aceh Darussalam I ini.
Pilkada Aceh untuk memilih gubernur baru dijadwalkan terselengara pada bulan Februari 2012. Oleh karena itu, Nasir meminta polisi segera mengusut dan menemukan serta menangkap pelakunya agar masyarakat tidak gelisah dan pelaksanaan pilkada pun bisa berjalan dengan baik.
"Makanya kita minta polisi segera mengusutnya. Karena kalau ini dibiarkan akan menimbulkan ketidakpastian dan justru akan timbulkan konflik horizontal lagi nantinya," kata Nasir.
Seperti diketahui, aksi penembakan yang terjadi di malam tahun baru di Nangroe Aceh Darussalam menewaskan empat orang di 2 lokasi berbeda.
Penembakan pertama terjadi sekitar pukul 20.30, Sabtu 31 Desember 2011. Seorang penjaga toko Istana Boneka tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Korban tewas akibat luka tembak di bagian kiri kepala.
Penembakan kedua terjadi di Desa Blangcot, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, sekitar pukul 21.00. Lihat kronologis lengkapnya di sini.
"Menjelang pilkada memang situasi di Aceh semakin mencekam. Ini disebabkan karena situasi dan menurut saya ada upaya membenturkan antara Aceh dengan suku tertentu," ujar Nasir dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews.com, Minggu 1 Januari 2012.
Nasir menyebutkan, dari beberapa kejadian yang menimbulkan korban tewas dalam kurun waktu awal Desember 2011 hingga malam tahun baru 2012, korban tersebut dari suku tertentu.
"Jadi memang ada skenario untuk menciptakan konflik horizontal antara masyarakat Aceh dengan masyarakat suku tertentu yang ada di Aceh. Karenanya kita berharap agar Kapolri itu memerintahkan Kapolda untuk segera menangkap pelakunya," kata Nasir.
Lebih lanjut, politisi PKS ini memang terkesan ulah pihak tertentu yang ingin membuat kondisi Aceh tidak kondusif menjelang pilkada.
"Menurut saya, dia (pelaku) mulai bergerak dari Aceh Utara langsung ke Banda Aceh, ke pusat kekuasaan. Jadi menurut saya ini sesuatu yang disengaja menjelang pilkada," kata Nasir.
Meski begitu, Nasir tidak mau menduga siapa pelaku sebenarnya di balik aksi tersebut. "Saya tidak memprediksi siapa pelakunya. Tapi kan ini kondisi yang sengaja diciptakan. Menjelang pilkada, membuat masyarakat menjadi takut dengan kondisi seperti ini gitu lho," kata legislator yang terpilih dari dapil Nangroe Aceh Darussalam I ini.
Pilkada Aceh untuk memilih gubernur baru dijadwalkan terselengara pada bulan Februari 2012. Oleh karena itu, Nasir meminta polisi segera mengusut dan menemukan serta menangkap pelakunya agar masyarakat tidak gelisah dan pelaksanaan pilkada pun bisa berjalan dengan baik.
"Makanya kita minta polisi segera mengusutnya. Karena kalau ini dibiarkan akan menimbulkan ketidakpastian dan justru akan timbulkan konflik horizontal lagi nantinya," kata Nasir.
Seperti diketahui, aksi penembakan yang terjadi di malam tahun baru di Nangroe Aceh Darussalam menewaskan empat orang di 2 lokasi berbeda.
Penembakan pertama terjadi sekitar pukul 20.30, Sabtu 31 Desember 2011. Seorang penjaga toko Istana Boneka tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Korban tewas akibat luka tembak di bagian kiri kepala.
Penembakan kedua terjadi di Desa Blangcot, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, sekitar pukul 21.00. Lihat kronologis lengkapnya di sini.
Sumber: vivanews.com