Eva Kusuma Sundari [dok. radar bogor] |
"Presiden dan Menkopolhukam segera menangani dan tidak melakukan pembiaran," kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Eva Kusuma Sundari melalui pesan singkat, Senin (2/1/2012).
Eva menilai aneh peristiwa penembakan itu lantaran sikap kepolisian yang lambat menangani. Padahal, penembakan sudah terjadi tiga kali. Selain itu, tambah dia, tidak ada pernyataan dari pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Apakah Polri berhadapan dengan kekuatan yang tidak terlawan sehingga seperti gagu? Jika kaitannya dengan hambatan politis, maka hanya Menkopolhukam dan Presiden sendiri yang bisa menyelesaikan," kata politisi PDI-P itu.
Seperti diberitakan, enam orang tewas dalam tiga peristiwa penembakan di Aceh dua hari terakhir. Dua peristiwa terjadi di Blang Cot Tunong, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, yang menewaskan empat orang menjelang pergantian tahun.
Semalam, penembakan kembali terjadi di pedalaman Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, di Blok B Serkey. Dua warga tewas ditembak.
Menurut kepolisian, penembakan di Bireuen dilakukan menggunakan senjata api jenis AK-47. Kepolisian menyebut masih melakukan penyelidikan.
Kesimpulan:
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta agar memerintahkan jajarannya untuk segera menuntaskan kasus penembakan oleh orang tak di kenal di Aceh.
- Polri tidak berdaya menghadapi para pelaku kriminal bersenjata tersebut.
- Perlu adanya pernyataan resmi dari Pihak GAM/KPA terkait kasus-kasus tersebut.
Sumber: Kompas