Ilustrasi |
Chilobwe, Malawi, Berhubungan seks dengan selingkuhan diketahui lebih berisiko memicu serangan jantung, apalagi ditambah overdosis obat kuat. Seperti yang dialami seorang laki-laki di Malawi, yang akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Laki-laki berusia 50-an tahun yang tidak disebutkan namanya ini dilarikan ke sebuah rumah sakit di Blantyre karena mengalami serangan jantung, pekan lalu. Ia datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar, lalu meninggal tak lama setelah sampai di rumah sakit.
Seorang petugas membenarkan bahwa laki-laki ini mengalami kolaps saat sedang berhubungan seks. Namun yang lebih memalukan, ia melakukannya tidak dengan pasangan resmi melainkan dengan selingkuhan yang tidak lain adalah teman akrab istrinya sendiri.
Dari tangan sang selingkuhan, polisi menyita beberapa butir obat kuat yang digunakan untuk meningkatkan stamina saat berhubungan seks. Diyakini, obat kuat tersebut merupakan salah satu pemicu serangan jantung yang menewaskan laki-laki tersebut.
Kabarnya, laki-laki tersebut sudah 13 tahun menjalin hubungan perselingkuhan dan memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sebelum mengalami serangan jantung, ia juga sudah merasakan gejala tidak enak badan sehingga sempat menghentikan aktivitas bercinta.
"Pada titik tersebut, ia berhenti untuk mandi dan menenangkan diri. Setelah mandi ia melanjutkan hubungan seks dan tiba-tiba saja kolaps," kata seorang sumber yang juga tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Bnltimes, Minggu (1/1/2012).
Sebagaimana diketahui, hubungan seks dalam kondisi tertentu sebenarnya malah bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hubungan seks bisa menurunkan tekanan darah rata-rata, meski saat orgasme terjadi peningkatan tekanan darah untuk sesaat.
Namun ketika dilakukan dengan pasangan tidak resmi, hubungan seks tidak lagi memberikan manfaat tetapi justru membahayakan karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena faktor stres yang melatarbelakangi perselingkuhan itu sendiri.
(up/ir).
Sumber: detikhealth
Laki-laki berusia 50-an tahun yang tidak disebutkan namanya ini dilarikan ke sebuah rumah sakit di Blantyre karena mengalami serangan jantung, pekan lalu. Ia datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar, lalu meninggal tak lama setelah sampai di rumah sakit.
Seorang petugas membenarkan bahwa laki-laki ini mengalami kolaps saat sedang berhubungan seks. Namun yang lebih memalukan, ia melakukannya tidak dengan pasangan resmi melainkan dengan selingkuhan yang tidak lain adalah teman akrab istrinya sendiri.
Dari tangan sang selingkuhan, polisi menyita beberapa butir obat kuat yang digunakan untuk meningkatkan stamina saat berhubungan seks. Diyakini, obat kuat tersebut merupakan salah satu pemicu serangan jantung yang menewaskan laki-laki tersebut.
Kabarnya, laki-laki tersebut sudah 13 tahun menjalin hubungan perselingkuhan dan memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sebelum mengalami serangan jantung, ia juga sudah merasakan gejala tidak enak badan sehingga sempat menghentikan aktivitas bercinta.
"Pada titik tersebut, ia berhenti untuk mandi dan menenangkan diri. Setelah mandi ia melanjutkan hubungan seks dan tiba-tiba saja kolaps," kata seorang sumber yang juga tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Bnltimes, Minggu (1/1/2012).
Sebagaimana diketahui, hubungan seks dalam kondisi tertentu sebenarnya malah bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hubungan seks bisa menurunkan tekanan darah rata-rata, meski saat orgasme terjadi peningkatan tekanan darah untuk sesaat.
Namun ketika dilakukan dengan pasangan tidak resmi, hubungan seks tidak lagi memberikan manfaat tetapi justru membahayakan karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena faktor stres yang melatarbelakangi perselingkuhan itu sendiri.
(up/ir).
Sumber: detikhealth