LHOKSUKON - Tim Polres Aceh Utara yang terjun ke lokasi penembakan Langkahan pada pukul 01.00 dini hari tadi menemukan barang bukti berupa 20 selongsong peluru AK. Tim Polres Aceh Utara turun ke TKP dibantu oleh Polsek Langkahan dan Polsek Cot Girek menemukan fakta kedua korban ditembak dari jarak dekat saat sedang duduk di warung kopi Paimin.
Minggu (1/1) malam sekitar pukul 21.30 wib terjadi penembakan di Desa Sereuke Kecamatan Langkahan Aceh Utara. Penembakan membabi buta tersebut menewaskan Suryadi (39) di tempat dan melukai Eddy (32). Kedua korban ditembak dengan menggunakan senjata laras panjang, diduga jenis AK.
Saksi mata yang ditemui The Globe Journal di TKP dini hari tadi mengatakan kedua korban bersama warga lainnya sedang duduk-duduk di warung kopi Paimin. Tiba-tiba langsung ada suara tembakan yang membabi buta, kedua korban jatuh telungkup dengan bersimbah darah. Warga lainnya di warkop pun lari terbirit-birit menyelamatkan diri.
"Kami sedang duduk-duduk seperti biasa, tiba-tiba ada suara tembakan yang begitu keras. Saya langsung berusaha lari menyelamatkan diri,"ujar Ibrahim (50) saksi mata.
Darah yang tampak masih segar berceceran di tanah sekitar warung kopi sederhana tersebut. Suasana desa gelap gulita sepi karena penerangan di desa belum memadai. Jalanan menuju desa kondisinya sangat buruk sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan bermotor.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan yang telah terjadi untuk kesekian kalinya di Aceh Utara ini. "Kita belum tahu apa motif penembakan itu, kami akan terus perkembangannya,"ucap Kapolres Aceh Utara AKBP Farid singkat.
Minggu (1/1) malam sekitar pukul 21.30 wib terjadi penembakan di Desa Sereuke Kecamatan Langkahan Aceh Utara. Penembakan membabi buta tersebut menewaskan Suryadi (39) di tempat dan melukai Eddy (32). Kedua korban ditembak dengan menggunakan senjata laras panjang, diduga jenis AK.
Saksi mata yang ditemui The Globe Journal di TKP dini hari tadi mengatakan kedua korban bersama warga lainnya sedang duduk-duduk di warung kopi Paimin. Tiba-tiba langsung ada suara tembakan yang membabi buta, kedua korban jatuh telungkup dengan bersimbah darah. Warga lainnya di warkop pun lari terbirit-birit menyelamatkan diri.
"Kami sedang duduk-duduk seperti biasa, tiba-tiba ada suara tembakan yang begitu keras. Saya langsung berusaha lari menyelamatkan diri,"ujar Ibrahim (50) saksi mata.
Darah yang tampak masih segar berceceran di tanah sekitar warung kopi sederhana tersebut. Suasana desa gelap gulita sepi karena penerangan di desa belum memadai. Jalanan menuju desa kondisinya sangat buruk sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan bermotor.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan yang telah terjadi untuk kesekian kalinya di Aceh Utara ini. "Kita belum tahu apa motif penembakan itu, kami akan terus perkembangannya,"ucap Kapolres Aceh Utara AKBP Farid singkat.
Sumber: The Globe Journal