Photo: triatmono |
BIREUEN - Pemberondongan bersenjata yang dilakukan oleh Orang Tidak Dikenal kembali terjadi di Bireuen. Tiga buruh galian kabel Telkomsel yang istirahat di barak di Gampong Blang Cot Tunong Kecamatan Jeumpa tewas ditembak secara brutal, Sabtu (31/12) sekitar pukul 20.30 WIB.
Sejenak setelah kejadian, seluruh korban langsung dievakuasi ke rumah sakit umum Dokter Fauziah Bireuen. ketiga korban tewas tersebut adalah Parno, Daud dan Tok. Ketiga korban tewas akibat peluru menembus kepala, perut dan dada. Sementara yang kritis tujuh orang yaitu Andre, Hanziri, Imam Hambali, Abdullah Wahid, Hasan, Khairul, dan Yaimin. Keseluruhan korban adalah warga Jawa Timur.
Direktur RSU Dokter Fauziah, dr. Chandra kepada sejumlah wartawan mengatakan tiga orang korban kritis mendapatkan pertolongan operasi darurat di ruang operasi rumah sakit tersebut. sementara empat orang lagi akan segera menyusul.
Dokter Chandra juga menambahkan bahwa ketiga korban tewas sudah tidak lagi bernyawa ketika sampai di rumah sakit. Sampai sekarang dia belum bisa memastikan kapan mereka menghembuskan nafas terakhir. Apakah saat di TKP atau ketika sedang dibawa ke RS. Dia juga akan segera berkoordinasi dengan Pemda Bireuen terkait dengan pemulangan ketiga jenazah tersebut.
“Tiga orang tewas. Sedangkan tujuh orang kritis dan sekarang sedang ditangani di ruang operasi. Dari keseluruhan korban berjumlah 10 orang. Untuk pemulangan jenazah ke Jawa Timur, kita akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemkab Bireuen,” Ujarnya.
Sementara itu, salah seorang saksi mata yang namanya enggan disebutkan mengatakan bahwa dia sempat melihat pelaku melakukan penembakan secara brutal dengan menggunakan senjata yang bergagang dua. Saat kejadian saksi mata itu sedang berada di ruang belakang. Sedangkan aksi penembakan terjadi di ruang tamu base camp.
Informasi juga disampaikan oleh saksi mata yang lain yang kebetulan saat kejadian sedang duduk di pinggir jalan negara. Dia sempat mendengar beberapa kali suara tembakan, sejenak kemudian dia melihat 2 orang keluar dari lokasi base camp dengan menggunakan sepeda motor bebek.
Menurut lelaki asal Jawa Timur itu, dia tidak menduga bila suara tembakan itu telah mengakhiri hidup tiga rekan sejawatnya.
“Saya mendengar suara tembakan beberapa kali. sesaat kemudian saya melihat 2 orang dengan berboncengan sepeda motor bebek keluar dari basecamp. Saat itu saya tidak menduga bila suara tembakan itu telah mengakhiri hidup tiga orang teman saya,”kata saksi mata itu.
Lelaki itu mengatakan jumlah pekerja yang tinggal di barak kerja itu sekitar 50 orang. Keseluruhannya berasal dari Jawa Timur.
Pantauan The Globe Journal di lokasi rumah sakit, rekan korban yang lolos dari maut nampak trauma. Mereka meraung-raung di ruang rumah sakit sambil mengatakan bila dirinya tidak bersalah. Dia ke Aceh hanya untuk mencari rezeki dan tidak ada sangkut paut dengan politik.
Melihat kondisi mereka yang trauma, aparat kepolisian dari Polres Bireuen yang berjaga-jaga langsung mengamankan mereka ke Polres Bireuen. [003]
Sejenak setelah kejadian, seluruh korban langsung dievakuasi ke rumah sakit umum Dokter Fauziah Bireuen. ketiga korban tewas tersebut adalah Parno, Daud dan Tok. Ketiga korban tewas akibat peluru menembus kepala, perut dan dada. Sementara yang kritis tujuh orang yaitu Andre, Hanziri, Imam Hambali, Abdullah Wahid, Hasan, Khairul, dan Yaimin. Keseluruhan korban adalah warga Jawa Timur.
Direktur RSU Dokter Fauziah, dr. Chandra kepada sejumlah wartawan mengatakan tiga orang korban kritis mendapatkan pertolongan operasi darurat di ruang operasi rumah sakit tersebut. sementara empat orang lagi akan segera menyusul.
Dokter Chandra juga menambahkan bahwa ketiga korban tewas sudah tidak lagi bernyawa ketika sampai di rumah sakit. Sampai sekarang dia belum bisa memastikan kapan mereka menghembuskan nafas terakhir. Apakah saat di TKP atau ketika sedang dibawa ke RS. Dia juga akan segera berkoordinasi dengan Pemda Bireuen terkait dengan pemulangan ketiga jenazah tersebut.
“Tiga orang tewas. Sedangkan tujuh orang kritis dan sekarang sedang ditangani di ruang operasi. Dari keseluruhan korban berjumlah 10 orang. Untuk pemulangan jenazah ke Jawa Timur, kita akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemkab Bireuen,” Ujarnya.
Sementara itu, salah seorang saksi mata yang namanya enggan disebutkan mengatakan bahwa dia sempat melihat pelaku melakukan penembakan secara brutal dengan menggunakan senjata yang bergagang dua. Saat kejadian saksi mata itu sedang berada di ruang belakang. Sedangkan aksi penembakan terjadi di ruang tamu base camp.
Informasi juga disampaikan oleh saksi mata yang lain yang kebetulan saat kejadian sedang duduk di pinggir jalan negara. Dia sempat mendengar beberapa kali suara tembakan, sejenak kemudian dia melihat 2 orang keluar dari lokasi base camp dengan menggunakan sepeda motor bebek.
Menurut lelaki asal Jawa Timur itu, dia tidak menduga bila suara tembakan itu telah mengakhiri hidup tiga rekan sejawatnya.
“Saya mendengar suara tembakan beberapa kali. sesaat kemudian saya melihat 2 orang dengan berboncengan sepeda motor bebek keluar dari basecamp. Saat itu saya tidak menduga bila suara tembakan itu telah mengakhiri hidup tiga orang teman saya,”kata saksi mata itu.
Lelaki itu mengatakan jumlah pekerja yang tinggal di barak kerja itu sekitar 50 orang. Keseluruhannya berasal dari Jawa Timur.
Pantauan The Globe Journal di lokasi rumah sakit, rekan korban yang lolos dari maut nampak trauma. Mereka meraung-raung di ruang rumah sakit sambil mengatakan bila dirinya tidak bersalah. Dia ke Aceh hanya untuk mencari rezeki dan tidak ada sangkut paut dengan politik.
Melihat kondisi mereka yang trauma, aparat kepolisian dari Polres Bireuen yang berjaga-jaga langsung mengamankan mereka ke Polres Bireuen. [003]
Sumber: theglobejournal.com