Photo|vivanews.com |
MANOKWARI - Sengketa Pilkada Papua Barat berujung kerusuhan di Manokwari. Pemblokiran jalan oleh ratusan warga suku Arfak pendukung kandidat gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Origenens Nauw, Selasa (20/12), semakin meluas. Puncaknya massa bahkan berani membakar rumah Gubernur incumbent Abraham Aturury.
Awalnya Polisi berusaha melakukan negosiasi dengan warga pendukung Dominggus Mandacan dan Origenens Nauw. Namun, warga tetap memblokade jalan baru dan Jalan Trikora Sowi. Bahkan di depan toko Sinar Suri diblokade dengan membakar ban bekas.
Warga memblokade jalan dengan menebang sejumlah pohon di jalan-jalan utama Kota Manokwari. Hingga kini situasi di berbagai lokasi masih mencekam. Warga masih berjaga-jaga di lokasi pemalangan jalan.
Usai memblokir sejumlah jalan di Kota Manokwari, ratusan warga tersebut kemudian membakar rumah Gubernur incumbent Abraham Aturury.
Tidak kurang dari sembilan mobil dan 20 motor serta rumah dan pendopo hangus terbakar. Tidak hanya itu, sebagian isi rumah yang tidak terbakar juga ikut dirusak massa. Ratusan aparat Polres dan Brimob Polda Manokwari, berusaha menetralisir kondisi Kota Manokwari.
Hingga kini situasi di berbagai lokasi di Manokwari masih mencekam. Warga masih berjaga-jaga di rumah mereka. Sementara hampir seluruh pusat perekonomian di Kota Manokwari ditutup mengantisipasi adanya aksi susulan.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi dalam amar putusannya kemarin sore menolak semua permohonan pemohon dan tetap pada keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Barat dengan memenangkan calon incumbent Abraham Aturury dan Rahimin Katjong sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. [ndis]
Sumber: Seruu.com